Pada tulisan yang lalu kita sudah membahas tentang bagaimana pentingnya visi dan misi dimiliki dapat dipahami dan dihayati oleh setiap karyawan di perusahaan. Lalu kita juga sudah membahas bahwa sesungguhnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang merekrut orang-orang yang tepat. Tepat di sini merupakan orang-orang yang memiliki kesesuaian value dengan yang dimiliki oleh perusahaan.
Berikut kami coba sarikan data-data hasil penelitian tentang rekrutmen dari buku yang sangat kami rekomendasikan yaitu “Hiring for Attitude” karya Mark Murphy.
***
Mark Murphy adalah seorang Chairman dan CEO dari Leadership IQ, sebuah perusahaan konsultasi yang bergerak dalam bidang pengembangan leadership dan SDM di Amerika Serikat. Ia melakukan penelitian terhadap 20.000 rekrutan baru dari berbagai perusahaan dan ia pantau selama kurun waktu 3 tahun.
Dari hasil penelitian tersebut, 46% dari jumlah rekrutan tersebut mengalami kegagalan seperti dipecat, atau mendapat penilaian performa yang buruk (low performers) hanya dalam waktu 18 bulan setelah diterima. 35% adalah pekerja yang mencapai hasil rata-rata. Dan hanya 19% yang dapat dikategorikan sebagai high performers.
Pada kategori 46% low performers kemudian diteliti kembali. Hal apa yang menyebabkan mereka mengalami kegagalan di tempat kerja mereka masing-masing. Hasilnya adalah seperti berikut :
- Rendahnya Coachability (26%): Orang-orang ini sulit untuk menerima dan menerapkan nasihat atau umpan balik dari atasan maupun rekan kerjanya.
- Rendahnya Kecerdasan Emosional (23%): Orang-orang ini sulit untuk mengatur emosi serta memahami perasaan orang lain.
- Rendahnya Motivasi (17%) : Orang-orang ini tidak berhasil menunjukkan performa kerja sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
- Ketidaksesuaian Temperamen (15%) : Orang-orang ini memiliki sikap dan kepribadian yang tidak sesuai dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
- Kurangnya kompetensi Teknis (11%) : Orang-orang ini tidak memiliki kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, ternyata kegagalan yang dialami oleh para rekrutan sebanyak 89% lebih disebabkan oleh permasalahan non teknis dan hanya 11% yang disebabkan oleh masalah kompetensi. Artinya apa? Artinya adalah mungkin selama ini para recruiters melakukan rekrutmen dengan cara yang salah.
Karena selama ini para recruiters lebih banyak fokus dalam melakukan seleksi terhadap kompetensi, dan hampir-hampir tidak pernah melakukan seleksi dalam kecocokan value kandidat dengan perusahaan. Padahal justru kesesuaian value inilah yang menentukan 89% keberhasilan dalam rekrutmen.
***
Apakah Anda sudah melakukan rekrutmen berdasarkan value perusahaan…?
Atau jangan-jangan malah value perusahaan Anda tidak dihayati dan diamalkan? Hanyalah sebuah slogan yang terpampang di dinding tetapi tidak diterapkan secara sistematis? Atau seperti dalam kasus di beberapa klien yang kami tangani, jangan-jangan karyawan perusahaan Anda tidak mengetahui apa saja core values dari perusahaan Anda?
Agar dapat memaksimalkan performance dari setiap karyawan, maka core values perusahaan Anda sangat penting untuk dapat dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh setiap orang di perusahaan Anda. Upaya ini memerlukan policy-policy yang dapat membentuk perilaku orang-orang yang ada didalamnya.
Pada tulisan berikutnya, kita akan membahas tentang bagaimana Anda dapat mengenali apa budaya atau core values yang ada dalam perusahaan Anda. Dan bagaimana kita dapat menyiapkan rencana rekrutmen yang tepat dengan value Anda. Karena ketika Anda berhasil melakukan rekrutmen berdasarkan value, maka Anda dapat menghindari 46% kegagalan yang disebabkan oleh salah rekrut.
Salam
Rono Jatmiko
Duage Consultant
Learning and Development