Gejala Stroke Pada Organisasi.

Gejala Stroke Pada Organisasi.

Bayangkan apabila anggota tubuh kita tidak bisa bekerjasama.

Tangan kanan memiliki kemauan yang berbeda dengan tangan kiri, kaki kanan tidak sinkron dengan kaki kiri. Jantung dan otak berbeda pendapat. Itu artinya kita sedang mengalami gejala stroke.

Ketika seseorang sedang mengalami stroke, apakah masih dapat beraktivitas secara normal? Tentu tidak.

Sama halnya dengan sebuah organisasi perusahaan.

Mengapa disebut sebagai sebuah organisasi? Karena perusahaan sejatinya dianalogikan sebagai sebuah tubuh. Tubuh membutuhkan berbagai organ untuk dapat berfungsi dengan baik. Syaratnya, satu organ dengan organ yang lain harus dapat bekerjasama dengan baik.

***

Namun sadarkah kita, bahwa begitu banyak perusahaan sebetulnya sedang stroke?

Perhatikan beberapa ciri-ciri sebagai berikut, apabila terjadi di perusahaan Anda, maka sebetulnya perusahaan Anda sedang mengalami gejala “stroke”.

Apakah antara satu divisi dan divisi lain (organ) sering ada :
– Hambatan komunikasi?
– Saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab?
– Bekerja sendiri-sendiri dan seolah tidak terhubung dengan divisi lain?
– Lambat sekali dalam membuat keputusan?
– Begitu banyak isu dan masalah tak kunjung selesai?

Diatas hanyalah beberapa contoh dari perusahaan yang “tanpa sadar” sebetulnya sedangan mengalami gejala stroke.

“Ah perusahaan kami tetap profitable kok!”. Mungkin ada eksekutif yang membela diri seperti itu.

Ya berarti potensi profit Anda seharusnya lebih besar dari yang dicapai sekarang. Kalau dengan gejala stroke saja masih ada profit, maka ketika organisasi Anda sehat, berapa kali lipat lagi potensi profit yang seharusnya Anda dicapai?

Masalah lain adalah, itu “sustainable profit” atau tidak? Apakah organisasi Anda mampu menciptakan pertumbuhan secara konsisten? Atau jangan-jangan, profit semakin sulit dicapai dari tahun ke tahun?

Baca juga :   HR dan Leaders perusahaan harus fokus dalam upaya Pengembangan Tim perusahaan.

Mungkin saja, profit diraih karena didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional. Jika kondisi sedang resesi, apakah Anda masih bisa menunjukkan performa yang sama?

Tentu manusia dengan gejala stroke yang ringan masih bisa beraktivitas. Namun jika tidak ditangani, semakin lama, gejala tersebut akan semakin parah. Dan dampaknya adalah penurunan performa pada aktivitas sehari-hari.

Jika perusahaan Anda sudah mulai merasakan adanya gejala stroke seperti yang sudah disebutkan diatas? Jangan tunggu hingga ada gangguan profit baru diobati. Justru saat keuangan perusahaan sedang kuat, inilah saatnya melakukan penanganan terhadap gejala stroke.

Hingga tidak sempat mengganggu profitabilitas perusahaan Anda.

Sebelum saya tutup tulisan ini, berikut adalah ciri-ciri dari organisasi yang sehat menurut teori GRPI yang dikemukakan oleh Richard Beckhard (1972):
– Setiap orang paham apa Goal dari organisasi.
– Setiap orang paham apa Role atau peranan mereka dalam mencapai Goal tersebut.
– Terdapat sistem, atau Process antar divisi yang jelas sehingga alur kerja menjadi mulus.
– Adanya hubungan Interpersonal yang baik dimiliki oleh setiap orang dalam organisasi.

Dampaknya adalah:
– Pengambilan keputusan menjadi cepat
– Meminimalisir cost dari buruknya proses
– Meningkatkan kebahagiaan setiap orang dalam organisasi.
– Profitabilitas meningkat.

Sudahkah perusahaan Anda menjadi organisasi yang sehat secara menyeluruh dan bukan hanya pada aspek keuangan saja?

Salam High Performing Team,

Rono Jatmiko
Consultant
Duage Management

Tags:
0 Comments

Leave a reply

© 2013 - 2024 Duage Management - Indonesia
Jl. Merak No.19, Perumahan Cipinang Indah
Kec. Duren Sawit – Jakarta Timur 13430
Mobile : 0811-1396-626
WhatsApp Whatsapp Chat

Log in with your credentials

Forgot your details?