Setiap pemimpin tentunya memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing. Gaya yang dimilikinya tersebut memungkinkannya berhasil mendorong timnya untuk menyelesaikan tugas-tugas hingga mencapai target perusahaan. Namun, seiring berjalannya waktu, situasi bisnis mengalami perubahan yang dikenal dengan situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Dengan situasi tersebut, tentunya para pemimpin perlu merefleksikan kembali gaya kepemimpinan yang dijalankan.
Hal ini dikarenakan para pemimpin juga perlu mempersiapkan calon-calon penerus mereka pada masa mendatang supaya bisnis yang dijalankan akan bertahan dan bahkan dapat memenangkan persaingan. Oleh karena itu, mereka perlu memilih gaya kepemimpinan yang lebih sesuai dengan situasi ini.
Ini yang Diinginkan Para Karyawan Terhadap Pemimpinnya
Dalam menentukan gaya kepemimpinan, para pemimpin juga sebaiknya perlu mengetahui apa yang diinginkan dari para karyawannya agar menghasilkan sinergi. Menurut Susan Heathfield, seorang Human Resources Expert dari the balance.com, dalam people development program para karyawan ingin lebih dari sekedar mengikuti training. Mereka juga ingin membangun budaya mentoring dan pengembangan diri melalui coaching. Mereka ingin ada yang mendengarkan dan membantu mereka. Selain itu, mereka ingin juga mendapatkan feedback dan dukungan yang tidak hanya datang saat mereka berhasil mencapai target, tetapi juga pada saat mereka gagal mendapatkannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa para karyawan ingin para pemimpinnya bukan hanya berorientasi pada tugas saja (task oriented), melainkan juga ingin yang dapat berorientasi pada orang-orang (people oriented). Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang cocok dengan situasi dan keinginan para karyawan serta menjadi tren dalam waktu belakangan ini yaitu gaya kepemimpinan dengan menggunakan teknik coaching atau yang dikenal dengan istilah Coaching Leadership.
Ketika Teknik Coaching Menjadi Sebuah Gaya Kepemimpinan
Di dalam buku Primal Leadership tahun 2002 karya Daniel Goleman, Richard Boyatzis, dan Annie McKee, Coaching Leadership termasuk ke dalam tipe gaya kepemimpinan yang menghasilkan harmoni dan hal-hal positif . Goleman mengungkapkan bahwa karakter dari seorang pemimpin yang menerapkan Coaching Leadership yaitu pemimpin tersebut akan mendengarkan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan para karyawannya, mendorong, dan mendelegasikan pekerjaan. Gaya kepemimpinan ini sangat cocok untuk membantu para karyawan yang memiliki kompetensi dan motivasi dengan cara meng-improve performance mereka. Para Coach Leader (pemimpin yang menerapkan teknik coaching) memiliki pendekatan dengan mengatakan “Coba lakukan ini.”
Para pemimpin yang menerapkan Coaching Leadership akan memperoleh benefit diantaranya adalah akar permasalahan dapat terdeteksi, dapat membangun kepercayaan, serta mendorong peningkatan jangka panjang antara kedua pihak (pemimpin dan anak buahnya).
Waktu yang Tepat Untuk Coaching Leadership
Lalu, apakah Coaching Leadership benar-benar cocok diterapkan setiap waktu? Menurut ketiga penulis tersebut, sebaiknya tidak menerapkan 1 gaya kepemimpinan saja, tetapi juga perlu menerapkan gaya kepemimpinan lainnya secara bergantian dengan memilihnya yang paling tepat berdasarkan situasi yang sedang dihadapi, orang-orang yang bersangkutan, dan juga berdasarkan situasi emosi. Coaching Leadership memang paling tepat dan paling sering diterapkan pada saat terjadi krisis . Hal ini dikarenakan para pemimpin tidak memiliki waktu untuk mengajarkan para anak buahnya. Sehingga dengan menerapkan Coaching Leadership, mereka menjadi sangat terbantu khususnya pada fase turnaround.
Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi bisnis yang serba VUCA ini, sebaiknya para pemimpin baik dari level menengah sampai dengan level atas, mencoba belajar cara menerapkan teknik coaching. Sehingga seluruh pekerja di perusahaan dapat terbiasa dengan teknik ini dan Coaching Leadership menjadi budaya di perusahaan. Tidak hanya target saja yang dapat tercapai, tetapi juga semua karyawan merasakan suasana kerja yang lebih positif dan lebih sinergis.
Semangat menerapkan Coaching Leadership!
Account Manager of Duage Management
Manage Coaching & Training Project